Presiden La Liga Spanyol memberi dukungan moril kepada Lionel Messi yang tengah menghadapi tuntutan hukum. Ia khawatir kasus tersebut bisa membuat Messi meninggalkan Spanyol.
Messi dan ayahnya, Jorge Messi, dijatuhi hukuman penjara 21 bulan oleh Pengadilan Negeri Barcelona yang mendakwanya bersalah dalam kasus penggelapan pajak dalam rentang waktu 2007 hingga 2009.
Pihak Messi dipastikan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. Pemain 29 tahun itu mengklaim tidak terlibat dalam kasus penggelapan pajak terkait pembayaran royalti hak citra diri.
Kasus hukum yang membelit Messi menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Presiden La Liga, Javier Tebas. Ia meyakini Messi tidak terlibat dalam usaha mengakali pemerintah, melainkan terjebak dalam rumitnya peraturan hukum di Spanyol.
“Saya tidak berpikir Messi adalah seorang kriminal, ia memilih untuk terlibat dalam struktur aturan pajak yang berisiko dan Pengadilan Tinggi akan membuat perubahan,” kata Tebas kepada AS.
Lebih lanjut, di luar kasus penggelapan pajak tersebut, Tebas menjelaskan bahwa Messi punya kontribusi besar dalam pembangunan Spanyol. Ia khawatir jika nantinya setelah kasusnya tersebut rampung, Messi memilih untuk meninggalkan Spanyol yang pada akhirnya menurunkan pamor La Liga.
“Messi sudah membayar lebih dari 160 juta Euro (Rp 2,3 triliun) kepada negara, dan uang itu sudah digunakan untuk membangun rumah sakit dan jalan raya,” ia menambahkan.
“Tentu saja saya takut ia akan meninggalkan Spanyol. LFP tidak percaya ia bersalah dan kami senang memilikinya,” ia memungkasi.
Messi bisa terbebas dari ancaman hukuman penjara selama 21 bulan karena hukum di Spanyol memungkinkan orang tidak dipenjara selama bila masa tahanan di bawah dua tahun serta tercatat tidak pernah melakukan tindak kriminal sebelumnya.