Sunday 10 July 2016

Terkait Kasus Pajak, La Liga Khawatir Messi Hengkang

Presiden La Liga Spanyol memberi dukungan moril kepada Lionel Messi yang tengah menghadapi tuntutan hukum. Ia khawatir kasus tersebut bisa membuat Messi meninggalkan Spanyol.

Messi dan ayahnya, Jorge Messi, dijatuhi hukuman penjara 21 bulan oleh Pengadilan Negeri Barcelona yang mendakwanya bersalah dalam kasus penggelapan pajak dalam rentang waktu 2007 hingga 2009.

Pihak Messi dipastikan akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. Pemain 29 tahun itu mengklaim tidak terlibat dalam kasus penggelapan pajak terkait pembayaran royalti hak citra diri.

Kasus hukum yang membelit Messi menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Presiden La Liga, Javier Tebas. Ia meyakini Messi tidak terlibat dalam usaha mengakali pemerintah, melainkan terjebak dalam rumitnya peraturan hukum di Spanyol.

“Saya tidak berpikir Messi adalah seorang kriminal, ia memilih untuk terlibat dalam struktur aturan pajak yang berisiko dan Pengadilan Tinggi akan membuat perubahan,” kata Tebas kepada AS.

Lebih lanjut, di luar kasus penggelapan pajak tersebut, Tebas menjelaskan bahwa Messi punya kontribusi besar dalam pembangunan Spanyol. Ia khawatir jika nantinya setelah kasusnya tersebut rampung, Messi memilih untuk meninggalkan Spanyol yang pada akhirnya menurunkan pamor La Liga.

“Messi sudah membayar lebih dari 160 juta Euro (Rp 2,3 triliun) kepada negara, dan uang itu sudah digunakan untuk membangun rumah sakit dan jalan raya,” ia menambahkan.

“Tentu saja saya takut ia akan meninggalkan Spanyol. LFP tidak percaya ia bersalah dan kami senang memilikinya,” ia memungkasi.

Messi bisa terbebas dari ancaman hukuman penjara selama 21 bulan karena hukum di Spanyol memungkinkan orang tidak dipenjara selama bila masa tahanan di bawah dua tahun serta tercatat tidak pernah melakukan tindak kriminal sebelumnya.

Friday 22 January 2016

Terungkap, Desain Jersey Barcelona Musim Depan

CulesKlaten, Barcelona - Jersey anyarBarcelona untuk musim 2016-2017 telah bocor ke publik. Berdasarkan foto yang dilansir surat kabar asal Spanyol, Sport, seragam El Barca tetap diproduksi perusahaan perlengkapan olahraga asal Amerika Serikat, Nike.

Seragam kandang Blaugrana masih memakai warna khas, yakni merah dan biru dengan strip vertikal. Hal tersebut berbeda dengan musim ini yang menggunakan strip horizontal. Selain itu, desain jersey untuk musim depan mengadopsi seragam El Barca pada era 80an.

Sementara itu, untuk seragam tandang memakai warna turquoise. Warna tersebut pernah dipakai Barcelona pada periode 1992 hingga 1995, dan seragam ketiga pada musim 2011-2012.

Untuk jersey ketiga berwarna ungu, di mana ini belum pernah sekalipun dipakai oleh Los Cules. Sukses meraih gelar juara Piala Dunia Antarklub 2015, Barcelona juga berhak mencantumkan emblem juara dunia pada bagian tengah.

Akan tetapi, sponsor utama pada bagian dada belum bisa dipastikan apakah akan tetap mencantumkan Qatar airways atau tidak. Seperti dikabarkan Sport, manajemen Barcelona meminta kenaikan harga dari 60 juta euro pertahun menjadi 100 juta euro.

Sumber: Sport

Sunday 22 November 2015

Luis Enrique: ‘Malam yang tak terlupakan’

Pelatih FC Barcelona mengekspresikan kepuasan tingkat tinggi dengan kemenangan besar timnya atas rival sejatinya Real Madrid

FC Barcelona menggilas Real Madrid 4-0 di Santiago Bernabeu pada Sabtu malam. Pelatih utama Luis Enrique muncul di ruang pers dan mengekspresikan kepuasan tingkat tinggi akan permainan yang ditunjukkan tadi.

Berikut sorotan atas apa yang diungkapkan olehnya:

Tentang kemenangan

“Aku puas bukan hanya karena menang namun tentang cara kami meraihnya.”

“Kami lebih baik dan tim tahu apa yang kami inginkan dan kami bisa mendapatkannya.”

“Kami berhasil menguasai area dan menciptakan banyak peluang.”

“Kami bermain efektif dalam serangan dan pertahanan.”

Tentang kembalinya Messi

“Adalah sebuah keputusan relatif membuat Messi duduk di bangku cadangan.”

“Kami memutuskan bahwa itulah yang terbaik usai puih dari cedera panjang.”

Tentang penampilan Real Madrid:

“Aku tidak melihat Real Madrid menyerah sama sekali.”

“Kurasa hasil laga ini berdasarkan kerja keras kami bukan karena kekurangan Real Madrid.”

Tentang babak pertama:

“Babak pertama sangat lengkap bagi kami.”

“Kami tampil superior di lini tengah.”

Tentang paruh kedua:

“Kami tahu paruh kedua akan lebih sulit tapi kami ingin terus bisa mengendalikan permainan.”

Tentang kemenangan di Bernabeu:

“Penting untuk menang disini, di atas segalanya, karena kebahagiaan meraih kemenangan seperti ini untuk penggemar kami.”

“Sebuah laga yang tak terlupakan.”

sumber: www.fcbarcelona.co.id

Friday 6 November 2015

Copa del Rey di antara 10 kandidat FIFA Puskás Award

Karya seni bintang Argentina di Copa del Rey kontra Athletic Club tersebut di antara gol-gol terbaik 2015. Penentuan juara melalui voting internet pada 30 November

Gol slalom spektakuler Messi di awal laga final Copa del Rey kontra Athletic Bilbao termasuk dalam sepuluh kandidat FIFA Puskás Award untuk kategori Gol Terbaik tahun ini. Kini tiga finalis sudah masuk dalam fifa.com dan fancefootball.fruntuk dipilih oleh para pengguna internet dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada saat voting ditutup yaitu pada 30 November.

Pemenang 11 Januari

Gol Terbaik 2015 akan diumumkan di acara gala Ballon d’Or pada 11 Januari, dimana Messi juga termasuk dalam daftar sebelas pemain yang akan memenangkan hadiah terbaik dari semua kategori. Waktu voting untuk penghargaan ini akan terus dibuka hingga dilangsungkannya acara gala tersebut.

10 finalis

Gol menakjubkan pemain Argentina di Camp Nou akan bersaing ketat dengan gol-gol dari pemain lain yaitu David Ball (Fleetwood Town), Gonzalo Castro (Real Sociedad), Alessandro Florenzi (AS Roma), Wendel Lira (Goianesia), Carli Lloyd (USA women), Phillip Mexes (AC Milan), Marcel Ndjeng (SC Paderborn) , Esteban Ramírez (Herediano) dan Carlos Tévez (Juventus).

Friday 16 October 2015

Menyaksikan debut Leo Messi di liga 11 tahun lalu

Jumat ini adalah perayaan 11 tahun debut pemain Argentina di liga, rekan Juliano Belletti dan lawan David García mengingat kembali hari itu

16 Oktober merupakan hari dimana Leo Messi melakukan debutnya di liga untuk Barça. Tim yang saat itu dilatih oleh Frank Rijkaard kemudian menang 1-0 dalam laga derbi kontra Espanyol di stadion Olympic di Montjuic. Pelatih asal Belanda memberi kesempatan pada bocah Argentina berusia 17 tahun ini beraksi di liga. Messi masuk menggantikan Deco di sisa 8 menit laga berakhir.  Rekannya saat itu, Juliano Belletti dan pemain lawan yang bertugas mengawal pergerakan Messi, David García, menarik ingatan kembali ke laga debut ini.

Belletti: Dia adalah Pele di generasiku

“Di hari itu, dia tidak punya banyak waktu untuk menunjukkan sekilas apa yang sudah kita lihat di saat latihan. Dia pemain yang berbeda dibandingkan pemain-pemain muda lainnya. Waktu dimainkan bersama tim B atau U-19 dia terlihat sangat menonjol. Pemain yang sulit untuk dikawal karena, selain masih muda, dia juga punya kepribadian dan kualitas bermain bersama tim utama,” ujar Belletti. Pahlawan bagi Barça di laga Liga Champions tahun 2006 di Paris ini menekankan Messi tidak merasa cukup puas sampai disitu saja. Belletti menambahkan, “Setiap tahun dia selalu ingin lebih baik, selalu menginginkan yang lebih lagi.” Untuk segala hal yang telah diraihnya sejak hari itu sebelas tahun lalu, bagi pemain Brasil ini, “ Dia seorang Pele di generasiku.”

David García: Lebih baik menjaga dia dibandingkan Ronaldinho atau Eto’o

David García bermain penuh 90 menit pada hari itu di posisi sayap kiri Espanyol, membuatnya menjadi orang pertama yang mengawal pergerakan Messi dalam sejarah sepakbola liga Spanyol. Dia menuturkan, “ Aku ingat Messi datang dan aku sedang bermain di sektor luar ketika Rijkaard memberinya instruksi sebelum masuk lapangan.” Dirinya melanjutkan, “ Kami mempelajari lawan-lawan kami dan kami sudah melihatnya bermain untuk Barça B. Kesan pertama kami adalah bahwa dirinya seorang pemain yang sangat berbeda, sosok yang menentukan dan mampu mencetak banyak skor.”

Kini, dirinya sudah pensiun dan sedang belajar untuk kualifikasi kepelatihan, David Garcia mengingat kembali penampilan Messi saat itu. “Kurasa saat itu lebih baik menjaga dia daripada Ronaldinho atau Eto’o yang lebih terkenal dan berpengalaman.” Bila mengingat ke belakang, reaksi seperti itu sepertinya tidak biasa apalagi saat itu tidak ada orang yang memprediksi akan seperti apa Messi kemudian. Bahkan, sosok pemain yang harus menjaganya di lapangan pun tidak tahu. “Aku tidak pernah membayangkan kalau dia akan menjadi seorang pemain terbaik yang pernah ada seperti sekarang ini,” simpulnya menutup penuturannya tentang Messi. (fcbarcelona.co.id)

Friday 10 April 2015

Komunitas yang Tertunda

Sebuah Komunitas yang tertunda, sulitnya mengumpulkan orang-orang yang katanya ngefans salah satu klub sepakbola. Mungkin yang membuat sulit untuk berkumpul karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tapi kami bertekad untuk membuat komunitas ini walau cuma lewat dunia maya. Tapi suatu saat kami akan mengumpulkan dalam satu wadah di dunia nyata dengan nama Cules Klaten, ya cules klaten sebuah nama untuk fans sepakbola FC Barcelona. Semoga Terwujud sobat